Kamis, 09 November 2017

Makalah Gen Letal



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat pada makhluk hidup. Ilmu genetika ini sangat menarik, karena di samping orang ingin mengetahui segala ihwal mengenai keturunan, orang ingin mengetahui pula rahasia dirinya sendiri.
Genetika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisansifatdan variasiyang diwariskan.Teori pewarisan sifat ataubiasa disebut hukum heraditas pertamakalidicetuskanoleh Gregor JohannMendel. Ia berpendapat bahwa sifat – sifat dapat ditunkan dari generasikegenerasi melalui faktor penentu.Mendel menemukan prinsip dasar tentang pewarisan sifat dengan cara membiakan ercis kebun dalam percobaan yang dirancang secara hati –hati.Mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa dasawarsa sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop dan nilai penting kromosom dipahami,Sejak itu teori  Mendel belum diakui dan baru diakui saat ia sudah meninggal seiring dengan perkembangan jaman.
Seperti yang kita ketahui, bapak genetika adalah Gregor Mendel yang berkat jasanya diketahui beberapa hukum pewarisan sifat yang dikenal dengan Hukum Mendel. Dalam hukum-hukum Mendel, telah diketahui beberapa rumusan untuk mengetahui sifat-sifat keturunannya. Namun ternyata, hukum Mendel ini tidak selalu menjadi patokan utama dalam hukum pewarisan sifat. Sebab terdapat pewarisan sifat yang sifat keturunannya mengalami penyimpangan dari hukum Mendel dalam rumusan fenotipe. Penyimpangan ini terjadi dalam pewarisan gen letal. Gen letal inilah yang akan kelompok kami bahas dalam makalah ini.



B.  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1.      Apa pengertian dari gen letal?
2.      Apa saja macam-macam dari gen letal?
3.      Bagaimana cara mendeteksi dan mengeliminir gen-gen letal.

C.  Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui pengertian dari gen letal.
2.      Untuk mengetahui macam-macam dari gen letal.
3.      Untuk mngetahui cara mendeteksi dan mengeliminir gen-gen letal.















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Gen Letal
Gen letal (gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau homozigot menyebabkan matinya individu yang memilikinya. Berhubungan dengan itu hadirnya gen letal pada suatu individu menyebabkan perbandingan fenotip dalam keturunan menyimpang dari hukum Mendel.
Namun ada batas penyimpangannya dari keadaan normal dimana suatu makhluk hidup tidak mampu hidup. Kematian dari makhluk hidup dapat terjadi pada tingkat perkembangan apapun mulai dari segera setelah pembuahan, selama proses embrionik, saat kelahiran atau setelah kelahiran.
Kematian dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti luka, penyakit, kekurangan gizi, dan radiasi yang membahayakan seperti sinar X dan sinar Gamma. Dapat dikatakan semua penyebab kematian ini sebagai letal effect. Satu diantara demikian banyak penyebab kematian adalah perubahan gen yang tidak sesuai. Gen-gen ini dikenal sebagai gen-gen letal. Terdapat gen-gen lain yang disebut semiletal atau subletal, menyebabkan kematian muda setelah lahir atau sewaktu-waktu dalam masa kehidupannya. Ada juga gen lain yang tidak menyebabkan kematian namun jelas sekali dapat menurunkan daya hidup atau ketegaran. Gen-gen ini disebut sebagai gen-gen nonletal atau detrimental.
B.       Macam-Macam Gen Letal
Gen letal dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1.      Gen Letal Dominan
Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan homozigot dominan. Pada keadaan heterozigot biasanya penderita hanya mengalami kelainan.Beberapa contoh dapat dikemukakan disini:
a.       Pada ayam dikenal gen dominan C yang bila homozigotik akan bersifat letal dan menyebabkan kematian. Alelnya resesip c mengatur pertumbuhan tulang normal. Ayam heterozigot Cc dapat hidup, tetapi memperlihatkan cacat, yaitu memiliki kaki pendek. Ayam demikian disebut ayam redep (dalam bahasa inggris di sebut Creeper).
                  Cc                x                         ♂ Cc
                  redep                                           redep
      
            
C
c
C

CC
Letal(mati)
Cc
Redep
c
Cc
Redep
cc
normal
b.      pada manusia dikenal Brakhifalangi, ialah keadaan bahwa orang berjari pendek, disebabkan karena tulang-tulang jari pendek dan tumbuh menjadi satu. Cacat ini disebabkan oleh Gen dominan B dan merupakan cacat keturunan. Penderita Brakfalangi adalah heterozigot Bb, sedang orang berjari normal adalah Homozigot bb. Jika gen dominan homozigotik (BB) akan memperlihatkan sikap letal. Jika ada dua orang Brakhifalangi kawin, maka anak-anaknya kemungkinan memperlihatkan perbandingan 2 Brakhifalangi : 1 normal.
Adapun persilangannya dapat dilihat sebagai berikut :
Bb                     x                         ♂ Bb
Brakhifalangi                                Brakhifalangi
      
            
B
b
B

BB
Letal(mati)
Bb
Brakhifalangi
b
Bb
Brakhifalangi
bb
normal




2.      Gen Letal Resesif
Gen resesip letal ialah gen resesip yang bila homozigotik akan menyebabkan matinya individu. Adapun contohnya sebagai berikut:
a.    Pada jagung (Zea mays) dikenal gen dominan G yang bila homozigotik menyebabkan tanaman dapat membentuk klorofil (zat hijau daun) secara normal, sehingga daun berwarna hijau benar. Alelnya resesif b bila homozigotik (gg) akan memperlihatkan pengaruhnya letal, sebab klorofil tidak akan terbentuk sama sekali pada daun lembaga, sehingga kecambah akan segera mati (daunnya putih).
Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuningan, tetapi daun hudup terus sampai menghasilkan buah dan biji, jadi tergolong normal. Jika dua tanaman yang daunnya hijau di kawinkan, maka keturunannya akan  menghasailkan perbandingan 1 berdaun hiaju normal : 2 berdaun hijau kekuningan. Akan tetapi bagaiman pun juga keturunannya akan normal semua.  
Gg                     x                         ♂ Gg
normal                                           normal
      
            
G
g
G

GG
normal
Gg
normal
g
Gg
normal
gg
letal (mati)

b.  Pada manusia dikenal gen letal resesif I yang bila homozigotik akan memperlihatkan pengaruhnya letal, yaitu timbulnya penyakit Ichtyosis congenital. Ichtyosis congenital, yaitu suatu penyakit bawaan pada manusia, yang letal. Bayi lahir dengan kulit tebal dan banyak luka berupa sobekan terutama di tempat-tempat lekukan, sehingga bayi biasanya meninggal dunia di dalam kandungan atau waktu lahir.
 Jadi penyakit ini bersifat letal dan timbul bila individu homozigotik resesip ii. Alelnya dominan I menentukan bayi normal.
Ii                              x                         ♂ Ii
normal                         normal
      
            
I
i
I

II
normal
Ii
normal
i
Ii
mormal
ii
letal (mati)

C.    Mendeteksi dan Mengeliminir Gen-gen Letal
Gen letal dominan dalam keadaan heterozigotik akan memperlihatkan cacat, tetapi gen letal resesip tidak demikian halnya. Berhubungan dengan itu lebih mudah kiranya untuk mendeteksi hadirnya gen letal dominan pada suatu individu daripada gen resesip.
Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan ulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal. Tentu saja hal ini lebih mudah dapat dilakukan pada hewan dan tumbuh-tumbuhan, tetapi tidak pada manusia.








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makala ini yaitu:
1.      Gen letal (gen kematian) adalah gen yang dalam keadaan homozigotik atau homozigot menyebabkan matinya individu yang memilikinya. Berhubungan dengan itu hadirnya gen letal pada suatu individu menyebabkan perbandingan fenotip dalam keturunan menyimpang dari hukum Mendel.
2.      Gen letal di bedakan menjadi dua yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif.
3.      Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan ulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar