BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Kompetisi adalah interaksi antar inndividu yang muncul akibat kebutuhan
sumber daya yang bersifat terbatas sehingga membatasi kemampuan bertahan
(survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing. Secara teoritis, apabila
dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies maka akan interaksi diantara
keduanya (Kastono, 2005).
Kecenderungan dalam kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara
ekologi, spesies yang berdekatan atau yang serupa (azas pengecualian kompetitif).
kompetisi dalam komunitas terdiri atas dua yaitu kompetisi sumber daya (resources
competition/exploitative competition) yaitumemanfaatkan secara bersama-sama yang
terbatas. kompetisi inferhensif (inference competition/contest competition)
yaitu usaha pencarian sumber daya yang dapat mengakibatkan kerugian pada
individu lain (Noughton, 1990).
Drosophyla melanogaster (lalat buah) adalah serangga bersayap yang masuk dalam ordo Diptera
(bangsa lalat). Spesies ini dikenal dalam pustaka-pustaka biologi ekspremental
dan model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi dan
evolusi sejarah kehidupan. Hal ini karena sangat mudah berkembang biak (2
minggu siklus kehidupan)dan memiliki variasi fenotip yang relative mudah
diamati.
Drosophyla melanogaster dipilih sebagai objek dalam penelitian Thomas Hunt. Lalat ini termasuk
lalat yang suka mengerumuni buah masak. Lalat buah banyak digunakan dalam
penelitian karena mudah didapatkan, mudah dipelihara, dan tidak memerlukan
tempat yang luas serta memiliki siklus hidup yang pendek yaitu 14 hari (Borror,
1992).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum Kompetisi
Intraspesifik yaitu Mempelajari kompetisi secara langsung dengan analisis
pengaruh kerapatan populasi pada lalat buah(Drosophyla
sp).
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Drosophyla melanogaster ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 4 November 2016, pada jam 08.00 WITA.
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium MIPA Institut Agama Islam Negeri
Kendari.
2.2 Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum tentang Drosophyla
melanogaster adalah botol selai, kompor,wajan, timbangan dan blender.Bahan
yang digunakan pada praktikum Drosophyla
melanogaster adalah lalat buah, pisang raja, gula merah dan air.
2.3 Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja di
dalam praktikum kompetisi intraspesifik adalah:
a. Cara pembuatan medium
1. Mengupas pisang raja
2. Menghancurkan pisang menggunakan blender dengan menambahkan air
secukupnya.
3. Menghancurkan gula merah menggunakan blender dan menambahkan air
seperlunya, lalu menggabungkan kedua hasil halusan.
4. Memasak campuran tersebut hingga kadar airnya berkurang (kurang lebih
15 menit)
5. Mendinginkan bahan campuran.
b. Stocking
1. Menyiapkan botol-botol selai yang telah berisi medium.
2. Membiakkan selama 2 minggu, sehingga di peroleh generasi baru dengan
cacah yang berlimpah.
c. Penanaman (sexing)
1. Membiakkan stocking yang telah berumur 2 minggu.
2. Membius Drosophyla sp dengan
menggunakan kapas yang telah ditambahkan eter atau klorofoam.
3. Memisahkan Drosophyla jantan
dan betina.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Data dan Hasil pengamatan
Berdasarkan hasil tabulasi data pada praktikum Kompetisi intraspesifik
sebagai berikut :
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Tabel1 perbedaan Drosophyla
melanogaster Jantan dan betina
No
|
Lalat
buah jantan
|
Lalat
buah betina
|
1.
|
Ukuran
tubuh lebih kecil
|
Ukuran
tubuh lebih besar
|
2.
|
Memiliki
abdomen dengan garis hitam yang berfusi pada ujungnya.
|
Memiliki
abdomen garis hitam tebal
|
3.
|
Ujung
abdomen membulat
|
Ujung
abdomen lancip
|
4.
|
Memiliki
sayap lebih pendek
|
Memiliki
sayap lebih lebar
|
5.
|
Terdapat
sex comb
|
Tidak
memiliki sex comb
|
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum kompetisi
intraspesifik, objek Praktikum tidak berhasil karena disebabkan beberapa faktor
yaitu sebagai berikut:
1. Suhu udara sangat berpengaruhi terhadap pertumbuhan perkembangan suatu
mahluk hidup, jika suhu tinggi maka suatu organisme akan mati. Hal ini terjadi
pada praktikum kompetisi intraspesifik karena AC dalam ruangan terus aktif.
2. PH Medium dalam toples tinggi,akibat hasil metabolisme bakteri.
3. Kurangnya kadar oksigen dalam toples, hal ini diakibatkan tidak adanya
tempat atau lubang pertukaran oksigen pada penutup toples.
4. Terjadi pembusukan Medium Oleh Bakteri sehingga mengubah gula pada
medium menjadi alcohol (respirasi anaerob).
5. Stress fisiologi pada bahan objek pengamatan,diakibatkan karena
kurangnya kadar oksigen dalam medium praktikum.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan kami pada Praktikum Kompetisi intra spesifik dengan
Mempelajari kompetisi secara langsung dengan analisis pengaruh kerapatan
populasi pada lalat buah(Drosophyla sp).
Tidak berhasil karena beberapa faktor yang menyebabkan yakni suhu udara, PH,
Kadar oksigen, pembusukan medium dan stress fisiologi pada bahan pengamatan
DAFTAR PUSTAKA
Borror.triphelom.1992.Pengenalan Pengajaran Serangga. UGM
Press. Yogyakarta.
Kastono. 2005.Biologi Hutan. Bumi Aksara.Jakarta
Noughton. 1990. Ekologi Umum Edisi Kedua.UGM Press.
Yogyakarta.
Odum.E.P.1971.Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. UGM Press. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar